Hidayah, Indah Hiesa (2020) Pengembangan Unit Bisnis Baru Kubis Putih pada Gapoktan Wargi Panggupay di Kabupaten Bandung Barat. Project Report. IPB University.
Text (Cover)
J3J117169-01-Indah-Cover.pdf Download (2MB) |
|
Text (Ringkasan)
J3J117169-02-Indah-Ringkasan.pdf Download (2MB) |
|
Text (Daftar Isi)
J3J117169-03-Indah-Daftarisi.pdf Download (967kB) |
|
Text (Pendahuluan)
J3J117169-04-Indah-Pendahuluan.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3J117169-05-Indah-Tugasakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
INDAH HIESA HIDAYAH. Pengembangan Unit Bisnis Baru Kubis Putih pada Gapoktan Wargi Panggupay di Kabupaten Bandung Barat. New Business Development Unit of White Cabbage at Gapoktan Wargi Panggupay West Bandung Regency. Dibimbing oleh RASIDIN KARO KARO SITEPU
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki beberapa sub sektor pertanian. Sub sektor pertanian yang ada di Indonesia antara lain sub sektor tanaman pangan, peternakan, perkebunan, dan hortikultura. Komoditas hortikultura yang di konsumsi setiap hari dan diproduksi secara terus menerus adalah sayuran. permintaan komoditas sayuran meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Kenaikan jumlah penduduk tidak sebanding dengan produksi sayuran yang mengalami fluktuasi. Salah satu komoditas sayuran yang permintaannya tinggi tetapi produksinya mengalami kenaikan dan penurunan yaitu kubis putih. Gapoktan Wargi Panggupay memiliki lahan yang belum dikelola seluas 1 ha dan terdapat permintaan sayuran kubis putih dari pelanggan. Pengembangan unit bisnis baru kubis putih diharapkan dapat memenuhi permintaan dari pelanggan dan memanfaatkan lahan yang belum dikelola dengan maksud dapat menambah keuntungan bagi Gapoktan Wargi Panggupay. Tujuan dari kajian pengembangan bisnis ini adalah merumuskan ide pengembangan bisnis dan menyusun kajian perencanaan bisnis dengan menganalisis kelayakan aspek non finansial dan finansial. Metode kajian pengembangan unit bisnis ini menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Analisis yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa analisis SWOT yang digunakan untuk merumuskan ide pengembangan bisnis, Aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek sumberdaya manusia, dan aspek kolaborasi. Analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui kelayakan bisnis berupa analisis laba rugi, analisis cashflow, dan analisis switching value. Gapoktan Wargi Panggupay merupakan kelompok tani yang bergerak diproduksi dan pemasaran komoditas sayuran yang berada di Kp. Gandok Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ide pengembangan bisnis yang akan dikembangkan yaitu pengembangan unit bisnis baru kubis putih. Ide pengembangan bisnis ini muncul dari kekuatan perusahaan yaitu layanan delivery, memiliki lahan luas untuk produksi komoditas sayuran, hubungan baik dengan pemasok input produksi dan pelanggan tetap dalam memasarkan komoditas sayuran, permodalan mandiri dan memiliki aset berupa lahan, bangunan, kendaraan, dan peralatan untuk menunjang kegiatan produksi komoditas sayuran. Hal lain didukung dengan peluang Gapoktan Wargi Panggupay yaitu permintaan komoditas sayuran tinggi dan kondisi fisik sesuai dengan syarat tumbuh. Berdasarkan aspek non finansial dari aspek pasar dan pemasaran target pasar yang dituju yaitu supermarket seperti Toko Tani Indonesia, PT Suri Nusantara, dan Yann’s Fruits and Vegetables. Aspek produksi menerapkan teknologi semi modern karena menggunakan tenaga mesin dan manusia. Aspek Sumberdaya Manusia
menggunakan 20 orang pekerja dan berpengalaman di bagian kebun. Aspek kolaborasi melakukan kerja sama dengan pemasok input produksi dan pelanggan. Aspek finansial pengembangan bisnis ini feasible dijalankan karena indikator kelayakan NPV, Net B/C, dan Gross B/C ≥ 1 dengan tingkat pengembalian investasi (payback period) selama 3 tahun 2 bulan. Berdasarkan aspek non finansial dan finansial rencana pengembangan unit bisnis baru kubis putih layak dijalankan karena dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Gapoktan Wargi Panggupay lebih memperhatikan faktor penyebab penurunan produksi sebesar 15 % dengan melakukan upaya pencegahan seperti pemeliharaan yang lebih intensif dan memperhatikan faktor penurunan harga jual kubis sebesar 16 % yang diakibatkan dari panen raya dengan melakukan upaya pencegahan seperti melakukan kontrak harga yang sudah disepakati dengan pelanggan.
Kata kunci: Gapoktan Wargi Panggupay, kubis putih, sayuran
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gapoktan Wargi Panggupay, kubis putih, sayuran |
Subjects: | Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Agribusiness Management |
Depositing User: | Manajemen Agribisnis SV IPB |
Date Deposited: | 04 Sep 2020 18:29 |
Last Modified: | 04 Sep 2020 18:29 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/2373 |
Actions (login required)
View Item |