Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di PT Tri Karta Pratama, Pandeglang, Banten dan Pembesaran di PT Maju Tambak Sumur 2, Lampung Selatan

Fathurrahman, Muhammad Rizky (2021) Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di PT Tri Karta Pratama, Pandeglang, Banten dan Pembesaran di PT Maju Tambak Sumur 2, Lampung Selatan. Project Report. IPB University.

[img] Text (Cover)
J3H118024-Muhammad Rizky Fathurrahman-Cover.pdf

Download (949kB)
[img] Text (Ringkasan)
J3H118024-Muhammad Rizky Fathurrahman-Ringkasan.pdf

Download (870kB)
[img] Text (Daftar Isi)
J3H118024-Muhammad Rizky Fathurrahman-Daftar Isi.pdf

Download (899kB)
[img] Text (Pendahuluan)
J3H118024-Muhammad Rizky Fathurrahman-Pendahuluan.pdf

Download (877kB)
[img] Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3H118024-Muhammad Rizky Fathurrahman-Tugas Akhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
Official URL: https://sv.ipb.ac.id

Abstract

RINGKASAN

MUHAMMAD RIZKY FATHURRAHMAN. Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di PT Tri Karta Pratama, Pandeglang, Banten dan Pembesaran di PT Maju Tambak Sumur 2, Lampung Selatan. The Hatchery Whiteleg Shrimp Litopenaeus vannamei at PT Tri Karta Pratama, Pandeglang, Banten and The Grow-out at PT Maju Tambak Sumur 2, South Lampung. Dibimbing oleh YUNI PUJI HASTUTI.

Udang vaname merupakan komoditas unggulan yang dibudidayakan dan bernilai ekonomis. Keunggulan udang vaname adalah pertumbuhannya cepat, memiliki ketahanan terhadap penyakit, dan dapat ditebar dengan padat tebar yang tinggi. Terdapat dua kegiatan budidaya udang vaname, yaitu kegiatan pembenihan
dan pembesaran. Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di PT Tri Karta Pratama Pandeglang, Banten pada tanggal 1 Februari 2021 – 17 Maret 2021 dan PT Maju Tambak Sumur 2, Lampung Selatan pada tanggal 25 Maret 2021 – 8 Mei 2021.
Kegiatan pembenihan meliputi penyediaan induk, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, kultur pakan alami, pemeliharaan larva, dan pemanenan. Pemeliharaan induk dilakukan dalam wadah berupa bak fiber bulat dengan diameter 5 m dengan system flow trough. Induk yang digunakan berasal dari Kona Bay Marine Resource, Hawaii yang memiliki sertifikat Spesific Pathogen Free (SPF). Induk yang akan digunakan dikarantina terlebih dahulu pada Instalasi
Karantina Ikan selama 2 minggu hingga dinyatakan lolos uji Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM). Induk diberi pakan berupa cumi-cumi Loligo sp. dengan FR 5%, cacing laut Nereis sp. dengan FR 40%, dan pakan buatan dengan FR 1%. Pakan diberikan dengan frekuensi sebanyak enam kali, yaitu pada pukul 03.00 WIB, 07.00 WIB, 10.00 WIB, 14.00 WIB, 17.00 WIB, dan 22.00 WIB. Ablasi dilakukan pada induk betina dengan memotong salah satu tangkai mata. Sampling Induk matang gonad dilakukan pada pukul 08.00 WIB, induk betina yang matang gonad akan dipijahkan dalam bak induk jantan. Induk yang terbuahi dipindah kedalam bak spawning hatching. Rata-rata fekunditas induk mencapai 197.934 butir ekor–1. Pelepasan telur terjadi 3–5 jam setelah pemijahan. Telur akan menetas setelah 11–12 jam, Rata-rata fertilization rate sebesar 95% dan hatching rate sebesar 78%. Naupli dipanen menggunakan seser berukuran 200 mesh size kemudian ditransfer ke holding tank berkapasitas 70 L, kemudian ditebar ke bak pemeliharaan larva dengan pat tebar 100–165 ekor m–1.
Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi delapan kali dalam satu hari, dengan jadwal pemberian 01.00 WIB, 04.00 WIB, 07.00 WIB 10.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, 19.00 WIB, 22.00 WIB. Pakan yang digunakan berupa pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami yang digunakan adalah phytoplankton berjenis Thalassiosira sp. pada stadia Zoea 1–3, dan Chaetoceros sp. pada stadia Mysis 1–3. Zooplankton yang digunakan adalah Artemia sp. pada stadia Mysis Post Larva – Post Larva 12, frekuensi pemberian sebanyak dua kali pada pukul 10.00 WIB dan 22.00 WIB. Pakan buatan diberikan sejak stadia Zoea 1 hingga panen.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pemberian aerasi, pergantian air, pemberian probiotik, prebiotik, dan monitoring kulaitas air. Hasil yang didapatkan adalah, suhu berkisar antara 29–34 °C, pH 7,5–8,3, DO > 5, NH3, salinitas 30–33 g L–1, dan alkalinitas 100–150 mg L–1. Benur yang dipanen berukuran PL 8–12 sebanyak 88.001.460 ekor siklus–1 terdapat 8 siklus dalam satu tahun. Jumlah produksi yang dihasilkan sebanyak 359.045.960 ekor tahun–1. Rata-rata harga jual PL sebesar Rp52,00 ekor–1. Penerimaan yang dihasilkan sebesar Rp18.670.389.920,00 tahun–1 dengan keuntungan sebesar Rp11.302.654.480,00 tahun–1. R/C ratio yang didapat sebesar 2,5 dan PP sebesar 0,25 tahun.
Kegiatan pembesaran di PT Maju Tambak Sumur dimulai dari persiapan wadah yang dilakukan diawali dengan melakukan pengeringan selama ± 3 hari.Kegiatan pembersihan dengan penyemprotan air. Sterilisasi kolam dengan penyemprotan HCL dosis 4%, penyemrotan kaporit dosis 1%, perendaman kaporit
100% dengan tinggi air 30 cm yang dihomogenkan menggunakan kincir selama 4 jam. Pengapuran menggunakan kapur CaO dosis 2 kg/m dengan 25% air sisa rendaman kaporit. Pengapuran dilakukan selama tiga hari, kemudian pemasangan bubble ring pada nursery pond (NP).
Kolam diisi air setinggi 1,5 m, kemudian sterilisasi dengan penebaran kupri sulfat 1,5 ppm, delstar 1,5 ppm, kaporit 30 ppm, dan saponin 10 ppm. Terdapat dua unit kolam rekondisi yang ditebar ikan dengan kepadatan 0,3 kg/m. Pembentukan
ekosistem dilakukan dengan perlakuan berulang setiap satu minggu dengan menggunakan bahan treatment, probiotik dan prebiotik. Padat tebar yang digunakan pada kolam NP adalah 1000–1300 ekor m–1. Pemeliharaan di kolam NP dilakukan hingga mencapai 25 Day of Culture (DOC) 25. Pemberian pakan diberikan dengan metode blind feeding setiap tiga jam sekali dengan frekuensi delapan kali dalam satu hari. Pengecekkan kualitas air dilakukan seminggu sekali. Pengelolaan air
dilakukan dengan shipon pada DOC 7, 8, dan 9 masing-masing sebanyak 1/3 area lumpur, setelah DOC 10 dilakukan shipon dengan frekuensi dua hari sekali.
Pergantian air NP pada DOC 6–10 dilakukan dengan presentase 10%, DOC 11–15 sebanyak 20%, DOC 16–20 sebanyak 30%, DOC 21–25 sebanyak 30%. Pasca pemeliharaan di NP, benur akan ditransfer dan dilakukan pemeliharaan pada kolam Grow Out (GO) dengan padat tebar 100–120 ekor m–1. Pemberian pakan dilakukan dengan metode restricted dengan melakukan pemantauan Mean Body Weight (MBW) untuk menentukan FR. Pengecekkan pakan pada anco dilakukan 2,5 jam setelah pemberian pakan, pakan yang diberikan pada anco sebesar 5%.
Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi lima kali dalam sehari, pakan diberikan campuran feed additive dengan dua paket perlakuan. Panen parsial dilakukan setiap minggu sebanyak 10% dari total biomassa. Penanganan pasca panen dilakukan dengan pencucian, penyortiran, penimbangan, dan pengemasan dalam cool box berisi es. Produksi udang di PT Maju Tambak Sumur 2 mendapat SR 100% dengan volume produksi mencapai 112.296.240 kg siklus–1, dalam satu tahun terdapat 3 siklus pemeliharaan sehingga dapat memproduksi 336.888.720 kg tahun–1. Harga jual udang konsumsi adalah Rp80.000 kg–1 sehingga penerimaan yang dihasilkan sebesar Rp26.951.120.000,00 dengan keuntungan sebesar Rp10.831.823.364,00. R/C ratio yang didapat adalah 2,14 dan PP sebesar 2,6 tahun.

Kata kunci: pembenihan, pembesaran, udang vaname

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: pembenihan, pembesaran, udang vaname
Subjects: Student Project Report
Divisions: School of Vocational Studies > Production Technology and Management of Aquaculture
Depositing User: Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya SV IPB
Date Deposited: 23 Feb 2022 03:13
Last Modified: 23 Feb 2022 03:13
URI: https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/8950

Actions (login required)

View Item View Item