Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di CV Manunggal 23, Banten dan Pembesaran di PT Kawan Kita Semua Cianjur, Jawa Barat

Syarifuddin, Syarifuddin (2021) Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di CV Manunggal 23, Banten dan Pembesaran di PT Kawan Kita Semua Cianjur, Jawa Barat. Project Report. IPB University.

[img] Text (Cover)
j3h118050-01-syarifuddin-cover.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Ringkasan)
j3h118050-02-syarifuddin-ringkasan.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Daftar Isi)
j3h118050-03-syarifuddin-daftarisi.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Pendahuluan)
j3h118050-04-syarifuddin-pendahuluan.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tugas Akhir (Full Text))
j3h118050-05-syarifuddin-tugasakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15MB)
Official URL: https://sv.ipb.ac.id

Abstract

SYARIFUDDIN. Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di CV Manunggal 23, Banten dan Pembesaran di PT Kawan Kita Semua Cianjur, Jawa Barat (Vaname Shrimp Hatchery Litopenaeus vannamei at CV Manunggal 23, Banten and Grow out at PT Kawan Kita Semua, West Java). Dibimbing oleh IMA KUSUMANTI dan CECILIA ENY INDRIASTUTI.
Udang vaname merupakan komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki banyak keunggulan. Budidaya udang vaname telah banyak berkembang dari segi pembenihan dan pembesarannya. Kegiatan pembenihan udang vaname merupakan kegiatan memproduksi benur dimulai dari memijahkan induk udang hingga
menghasilkan output berupa benur. Benih yang dihasilkan akan dilanjutkan ke kegiatan pembesaran sebagai input yang hasil akhirnya berupa udang berukuran konsumsi.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan tugas akhir mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertaian Bogor sebagai proses belajar bagi mahasisawa agar mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman di dunia kerja. Kegiatan
PKL dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda. Kegiatan pembenihan di CV Manunggal 23 dimulai dari pemeliharaan
induk. Induk berasal dari Kona Bay Marine Resources, Hawaii yang telah bersertifikasi Specific Pathogen Free (SPF). Pakan yang digunakan terdapat tiga jenis pakan yaitu cumi-cumi, cacing laut, dan kerang remis. Pemijahan induk
diawali dengan ablasi pada induk betina dengan tujuan mempercepat kematangan gonad. Sampling kematangan gonad dilakukan untuk mengetahui tingkat kematangan gonad yang dihasilkan oleh induk betina yang dilakukan pada pukul
13.00 WIB. Induk yang telah matang gonad kemudian dilakukan perkawinan di wadah pemeliharaan induk jantan. Sampling induk terbuahi dilakukan pada pukul 19.00 WIB. Induk yang terbuahi dipindahkan ke dalam bak spawning untuk
melakukan pelepasan telur. Pengelolaan air pada bak pemeliharaan induk dengan pergantian air dan penyiponan setiap hari.
Telur diinkubasi selama 12 jam hingga menetas menjadi naupli. Rata-rata FR 80% dan HR 60% dengan fekunditas induk 250.000 telur ekor-1. Pemanenan naupli dilakukan pada pukul 13.00 WIB yang kemudian dipindahkan ke bak holding. Naupli didistribusikan ke ruang pemeliharaan larva (modul) dengan padat tebar per bak yaitu 100.000 ekor. Pemberian pakan larva menggunakan jenis pakan buatan dan pakan alami. Pemberian pakan buatan untuk larva diberikan selama 8 kali pemberian yaitu pada pukul 07.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB, 15.00 WIB, 20.00 WIB, 22.00 WIB, 01.00 WIB, dan 04.00 WIB. Pakan diberikan secara merata menggunakan gayung pakan. Pakan alami berupa alga diberikan pada saat setelah dilakukan sirkulasi air. Pemberian artemia diberikan untuk stadia PL 1 ke atas. Pengelolaan kualitas air dan pemberian pakan yang baik akan berpengaruh besar pada tingkat pertumbuhan udang vaname. Hal ini sesuai pendapat Sikong (1982) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan suatu organisme antara lain
keturunan (genetik), umur, dan lingkungan. Faktor lingkungan yaitu biotik (pakan, kepadatan organisme, penyakit, dan parasit) dan abiotik (suhu, salinitas, dan pH). Kegiatan pemeliharaan larva dilakukan hingga larva mencapai stadia PL 4 atau iv tergantung permintaan konsumen. Pemanenan benur dilakukan pada stadia PL 4 atau tergantung permintaan dengan SR benur rata-rata mencapai 63%. Kegiatan pembesaran dilakukan di tambak PT Kawan Kita Semua yang berlokasi di Cianjur. Kegiatan pembesaran meliputi persiapan wadah, penebaran benur, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, sampling Mean Body Weight (MBW) dan Average daily Growth (ADG), dan pemanenan. Persiapan wadah merupakan suatu kegiatan pembersihan wadah, yang dilakukan setelah proses pemanenan. Pembersihan wadah dan sterilisasi wadah dilakukan dengan tujuan memutus risiko penyakit yang dapat menyerang udang vaname yang dapat berakibat pada kegagalan panen. Penebaran benur dilakukan dengan mempertimbangkan kepadatan masingmasing kolam. Kegiatan pembesaran menggunakan sistem super intensif yaitu dengan kepadatan >250 ekor m-2. Benur yang digunakan telah teruji Specific Pathogen Free (SPF) atau bebas penyakit. Pakan yang diberikan yaitu serbuk,
crumble, dan pelet. Pemberian pakan crumble dilakukan setelah melalui tahap blind feeding. Kontrol anco dilakukan setiap 2 jam setelah pemberian pakan. Pemberian pakan anco yang diberikan yaitu 0,5%-1% dari pakan per jam pemberian pakan. Pemberian pakan anco bertujuan untuk melihat tingkat nafsu makan udang dan juga merupakan acuan dalam menaikkan atau menurunkan jumlah pakan. Pengelolaan kualitas air dengan melakukan monitoring secara eksitu maupun insitu, pemberian bahan-bahan treatment seperti kapur dan probiotik, dan pembuangan lumpur melalui shock outlet yang dibuka setiap pagi dan sore, serta penyifonan. Penyakit yang biasa ditemukan yaitu Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) yang ditandai setengah tubuhnya berwarna merah yang menyebabkan
kematian, dan White Feses Disease (WFD) yang ditandai adanya feses udang berwarna putih dipermukaan air. Dalam hal ini, pencegahan perlu dilakukan dengan cara memonitoring kualitas air, monitoring pertumbuhan klekap, jumlah pakan yang diberikan, dan tingkat kesehatan udang. Sampling Mean Body Weight (MBW) dan Average daily Growth (ADG) dimulai pada Day of Culture (DOC) 40 yang selanjutnya dilakukan secara rutin
setiap 1 minggu sekali. Sampling dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan udang, rata-rata bobot yang dihasilkan, Feed Convertion Rate (FCR) tiap minggu, dan estimasi populasi. Pemanenan dilakukan secara parsial dan total. Panen parsial dilakukan 3 kali, dimulai dari DOC 60 dan selanjutnya setiap 20 hari dilakukan parsial sampai di waktu panen total. Panen total dilakukan pada udang dengan DOC
120 dengan SR 46% dan FCR 1,46. Size yang didapatkan selama panen parsial dan panen total yaitu mencapai 100-30 ekor kg-1 dengan harga jual yaitu Rp55.000,00 – Rp75.000,00 kg-1. Penjualan dilakukan dengan menghubungi pembeli dengan
estimasi total panennya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Pembenihan, pembesaran, udang vaname
Subjects: Student Project Report
Divisions: School of Vocational Studies > Production Technology and Management of Aquaculture
Depositing User: Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya SV IPB
Date Deposited: 28 Sep 2021 13:57
Last Modified: 28 Sep 2021 13:57
URI: https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/8357

Actions (login required)

View Item View Item