Prastya, Gygih Rudi Eka (2019) Pembenihan Dan Pembesaran Ikan Lele Dumbo Clarias Gariepinus Di Republik Beyong Dan Republik Lele, Kediri, Jawa Timur. Project Report. IPB University.
Text
J3H216145-01-GYGIH-COVER.pdf Download (800kB) |
|
Text
J3H216145-02-GYGIH-RINGKASAN.pdf Download (794kB) |
|
Text
J3H216145-03-GYGIH-DAFTAR ISI.pdf Download (860kB) |
|
Text
J3H216145-04-GYGIH-PENDAHULUAN.pdf Download (790kB) |
|
Text
J3H216145-05-GYGIH-FULL.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
GYGIH RUDI EKA PRASTYA. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele
Dumbo Clarias gariepinus di Republik Beyong dan Republik Lele, Kediri, Jawa
Timur. Dibimbing oleh CECILIA ENY INDRIASTUTI.
Kegiatan pembenihan ikan lele dumbo Clarias gariepinus diawali dengan
pemeliharaan induk yang bertujuan untuk menghasilkan induk yang matang
gonad. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan induk adalah kolam beton
ukuran 1.5 m x 1.5 m x 1m. Persiapan wadah induk diawali dengan membuang air
dari kolam dengan cara membuka outlet. Kolam yang sudah dikuras kemudian
diisi air hingga ketinggian 1 m dengan cara membuka keran inlet.
Induk yang ditebar adalah induk jantan dan betina dengan bobot rata-rata 1
kg/ekor. Induk yang akan dipijahkan dipelihara dalam bak beton dengan jumlah
setiap kolam 100 ekor induk (50 pasang). Pemberian pakan induk menggunakan
pakan buatan merek PF 128 dengan FR 1% hingga 1.5% dari total biomassa.
Pemberian pakan dilakukan setiap 2 hari sekali. Pengelolaan air pada
pemeliharaan induk dilakukan dengan mengganti air secara total setiap 2 hari
sekali dan menambahkan PK. Pemberian PK dilakukan setiap pergantian air
kolam dengan dosis 1 gram.
Teknik pemijahan yang digunakan dalam kegiatan pembenihan adalah
pemijahan alami. Pemijahan diawali dengan kegiatan seleksi induk untuk
memperoleh induk yang matang gonad dan siap untuk dipijahkan. Tidak
dilakukannya proses pemberokan karena seleksi induk dilakukan hari dimana
tidak dilakukannya pergantian air dan pemberian pakan, sehingga kondisi induk
sudah diberok.
Proses pemijahan menggunakan perbandingan 1 induk jantan dan 1 induk
betina. Induk jantan yang digunakan memiliki bobot rata-rata 0.8 kg/ekor dan
induk betina 0.8-1.2 kg/ekor. Pemijahan diawali dengan persiapan wadah
berukuran 2 m x 6 m x 0.30 m. Setiap kolam disekat menggunakan papan kayu
dengan tinggi 1 m. Penebaran induk dalam setiap kolam berjumlah 2 pasang
dipisahkan dengan sekat kayu. Induk betina memiliki fekunditas rata-rata 80 000
butir/kg.
Pemeliharan larva dilakukan dalam bak beton ukuran 2 m x 6 m x 1 m
dengan ketinggian air pemeliharaan 0.30 m hingga 0.40 m. Pemberian pakan larva
menggunakan pakan alami cacing sutra selama 7 hari setelah telur menetas selama
4 hari. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara menyifon dasar dan dinding
wadah dengan cara menggosok menggunakan kain karpet. Pemeliharaan larva dan
benih ditempatkan pada wadah pemijahan dan tidak dipindahkan sampai dengan
penyortiran ke-1.
Penyortiran ke-1 dilakukan setelah pemeliharaan larva 17 hari dihitung dari
telur menetas. penyortiran ke-2 dilakukan setelah 10 hari pemeliharaan dihitung
dari penyortiran ke-1. kegiatan penyortiran dilakukan sampai dengan 4 kali setiap
10 hari setelah penyortiran sebelumnya. Larva yang setelah penyortiran
dipisahkan berdasarkan ukuran.4
Pemberian pakan benih menggunakan pakan buatan merek Feng-li 1 HiGrade, PF 800, PF 1000 dan LP 1. Penanganan hama dilakukan dengan cara
melakukan pemeriksaan lingkungan sekitar wadah pemeliharaan benih.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara mengalirkan air dari keran inlet
dengan debit 0.08 L/detik untuk menetralisir sisa pakan dan kotoran.
Pemanenan benih dilakukan setelah penyortiran ke-4 atau hari ke-57
pemeliharaan. Pemanenan benih dilakukan menggunakan jaring seser kemudian
penyortiran dan disampling. Pengemasan benih menggunakan drum berisi 15 000
ekor. Transportasi benih menggunakan mobil pick-up dan diantar langsung oleh
pembeli ke lokasi budidaya. Distribusi benih ikan lele dumbo yang dihasilkan
oleh Republik Beyong hanya di distribusikan ke Republik Lele.
Kegiatan pembesaran terdiri dari persiapan wadah, penebaran benih,
pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit,
sampling, dan pemanenan. Kegiatan pembesaran dilakukan pada kolam beton
yang memiliki ukuran 10 m x 5 m x 1.5 m. Persiapan wadah diawali dengan
menguras air dalam wadah yang digunakan. Wadah yang sudah kering dilakukan
pemeriksaan dan diperbaiki jika ada bagian yang rusak. Kegiatan pengeringan
membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari tergantung cuaca. Wadah yang sudah
diperbaiki atau sudah dikeringkan diisi air yang berasal dari sumur dengan
ketinggian 0.4 m dan ditebar pupuk kompos sebanyak 1.5 kg/kolam.
Penebaran benih dilakukan 3 hingga 5 hari setelah dilakukan pengisian air.
Benih yang ditebar memiliki ukuran 5 cm dengan bobot rata-rata 3 g/ekor. Jumlah
benih yang ditebar adalah 15 000 ekor. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari
menggunakan pakan buatan jenis pelet apung merek Safir-2. Pemberian pakan
dilakukan dengan metode sekenyangnya (at satiation). Pemanenan dilakukan
apabila ikan yang dipelihara sudah masuk masa pemeliharaan 3 bulan dan
dilakukannya pemanenan secara total.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Production Technology and Management of Aquaculture |
Depositing User: | User SV IPB |
Date Deposited: | 10 Mar 2020 03:21 |
Last Modified: | 10 Mar 2020 03:21 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/71 |
Actions (login required)
View Item |