Simanjuntak, Gracia Benedicta (2019) Evaluasi Penerapan Sistem Perencanaanproduksi di PT Tirta Investama Plant Citeureup Bogor. Project Report. IPB University.
Text
J3K216188-01-Gracia Benedicta S-Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
J3K216188-02-Gracia Benedicta S-Ringkasan.pdf Download (1MB) |
|
Text
J3K116090-04-M. Iqbal Ansori-Daftar Isi.pdf Download (978kB) |
|
Text
J3K216188-05-Gracia Benedicta S-Pendahuluan.pdf Download (1MB) |
|
Text
J3K216188-06-Gracia Benedicta S-Full.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
PT Tirta Investama Plant Citeureup Bogor (TIV) merupakan perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK). PT Tirta Investama Plant Citeurep memproduksi berbagai air minum dalam kemasan seperti Aqua cup 220 ml, botol 600 ml, gallon 19 liter, beverages Mizone dan Levite. Produk Aqua cup 220 ml merupakan air minum yang dikemas di dalam gelas bening yang terbuatdari resin Polypropylene. Produk Aqua cup 220 ml termasuk jenis produk dengan penjualan tertinggi diantara jenis produk lain yang diproduksi di perusahaan ini, yakni dengan jumlah 521 413 carton box pada tahun 2017 dan 555 456 carton box pada tahun 2018.
Kapasitas desain mesin filler Aqua cup 220 m ladalah 1 541.6 karton per jam. Kapasitas efektif mesin filler produk Aqua cup 220 ml adalah 1462.25 karton per jam. Ouput aktual mesin filler produk Aqua cup 220 ml adalah 1333.33 cup per jam. Kapasitas desain dioptimalkan sebesar 86.5% dari kapasitas desain yang ditetapkan pada awal pembelian mesin. Efisiensi yang dicapai adalah sebesar 91.2% dari kapasitas efektif yang ditetapkan. Efisiensi dan utilisas menentukan
perlu atau tidaknya peningkatan performa dalam proses produksi.
PT Tirta Investama Plant Citeureup menggunakan metode make to stock (MTS) dalam merencanakan produksi Aqua cup 220 ml, karena produk Aqua 220 ml diproduksi dan disimpan dan kebutuhan konsumen diambil dari persediaan gudang. Aliran produksi untuk produk 220 ml adalah continuous production dapat dilihat dari sistem produksi yang berulang-ulang atau terus menerus, aliran produksi continuous biasanya proses operasinya mengikuti urutan yang telah
ditentukan, perencanaan dan pengendalian dilakukan secara rutin dan biasanya biaya per unit rendah karena volume produksi tinggi. Peramalan dilakukan dari bulan Januari sampai Maret dengan membandingkan nilai error terkecil atau paling mendekati nol dari metode exponential smoothing dan moving average. Metode dengan nilai error paling mendekati nol adalah moving average N=3 dengan nilai error (MAPE) 0.084.
Jadwal Produksi Induk atau Master Production Schedule merupakan penjadwalan lanjutan setelah perencanaan agregat dan penjadwalan sebelum membuat Material Requirement Planning. Tingkat produksi dari metode yang udah dipilih dalam perencanaan agregat akan di breakdown menjadi perminggu dan dijadikan gross requirement dalam Jadwal Produksi Induk.
MRP atau Material Requirement Planning merupakan sistem informasi yang menerjemahkan Master Production Schedule atau JPI untuk produk akhir menjadi beberapa tahapan kebutuhan seperti komponen dan bahan baku. Data yang dibutuhkan dalam membuat Material Requirement Planning adalah JPI, dan Bill of Material.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Continuous production, efisiensi, make to stock , moving average. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Industrial Management |
Depositing User: | User SV IPB |
Date Deposited: | 09 Mar 2020 04:32 |
Last Modified: | 09 Mar 2020 04:32 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/61 |
Actions (login required)
View Item |