Romadhon Syahputra, Rafli (2021) Pengendalian Penyakit Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PTPN VII Unit Betung. Project Report. IPB University.
Text (Cover)
J3T118042-01-Rafli Romadhon Syahputra-cover.pdf.pdf Download (2MB) |
|
Text (Ringkasan)
J3T118042-02-Rafli Romadhon Syahputra-ringkasan.pdf.pdf Download (765kB) |
|
Text (Daftar Isi)
J3T118042-03-Rafli Romadhon Syahputra-daftarisi.pdf Download (955kB) |
|
Text (Pendahuluan)
J3T118042-04-Rafli Romadhon Syahputra-pendahuluan.pdf Download (767kB) |
|
Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3T118042-05-Rafli Romadhon Syahputra-tugasakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
RAFLI ROMADHON SYAHPUTRA. Pengendalian Penyakit Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PTPN VII Unit Betung. [Oil Palm Diseases Management (Elaeis guineensis Jacq.) at PTPN VII Betung Unit]. Dibimbing oleh MERRY GLORIA MELIALA
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki posisi penting pada sub sektor perkebunan karena produknya dibutuhkan hampir di seluruh masyarakat dunia sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Indonesia menjadi penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Besaran hasil produksi minyak kelapa sawit di Indonesia mampu mencapai angka 43 juta ton pada tahun 2019, pertumbuhan produksinya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun yang mencapai 3,61%.
Selain dipengaruhi oleh sebaran areal, produksi kelapa sawit juga dapat dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit dikarenakan tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan produksi yang tinggi jika dilakukan dengan budi daya yang baik. Salah satu aspek budi daya yang penting adalah aspek pengendalian penyakit. Penyakit kelapa sawit dapat menyerang seluruh tahap perkembangan tanaman kelapa sawit, mulai dari produksi benih hingga tahap tanaman menghasilkan. Serangan pada tiap tahap perkembangan kelapa sawit tersebut mengakibatkan tingkat kerugian yang berbeda. Kerugian itu terdiri dari dua macam, yaitu kerugian secara langsung dan secara tidak langsung. Kerugian langsung berhubungan dengan produksi yang rendah karena kematian tanaman dan penurunan efisiensi pengelolaan kebun karena biaya perawatan persatuan pohon hidup menjadi lebih mahal. Sedangkan, kerugian secara tidak langsung berhubungan dengan penurunan hasil dan kualitas berupa penurunan berat buah dari buah kelapa sawit
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) secara umum bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja di bidang budi daya tanaman kelapa sawit secara keseluruhan pada perkebunan besar dalam skala luas. Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu mampu menerapkan teknik budi daya kelapa sawit dengan baik, terutama pada aspek pengendalian penyakit pada kelapa sawit tanaman menghasilkan (TM) dengan mempelajari, melakukan, dan mengamati proses pengendalian penyakit kelapa sawit tanaman menghasilkan (TM) di kebun, baik secara teknis dan manajerial mulai dari pencegahan dan pengendalian pada kelapa sawit tanaman menghasilkan.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PTPN VII Unit Betung, Sumatera Selatan. PKL ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) minggu atau 3 (tiga) bulan, mulai tanggal 25 Januari sampai 17 April 2021. Selama mengikuti kegiatan PKL penulis melakukan pekerjaan sebagai KHL selama 4 minggu, sebagai pendamping mandor selama 4 minggu, dan sebagai pendamping asisten selama 3 minggu. Pengumpulan data dengan cara primer dan sekunder. Data primer diambil secara langsung oleh penulis melalui observasi lapangan dan kegiatan di kebun dan data sekunder didapatkan dari hasil wawancara ataupun meminta berkas yang sudah disediakan oleh perusahaan.
Kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan di PTPN VII Unit Betung afdeling tiga terbagi menjadi dua, yakni teknis dan manajerial. Kegiatan aspek teknis pada praktik kerja lapangan meliputi pemeliharaan tanaman seperti sensus dan pengendalian penyakit secara teknis dan kimia, sensus dan pengendalian hama, pengendalian gulma secara mekanis, manual dan kimia, penulisan nomor blok dan baris serta melaksanakan kegiatan pemanenan meliputi pembuatan tempat pengumpulan hasil, sensus buah, sensus AKP, memanen, penunasan (pruning) dan transportasi hasil panen ke pabrik kelapa sawit. Kegiatan aspek manajerial pada praktik kerja lapangan meliputi mendampingi mandor-mandor dan asisten. Hampir semua aspek teknis dan manajerial yang dilakukan sudah sesuai SOP perusahaan, sehingga banyak pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh pada kegiatan praktik kerja lapangan dalam budi daya kelapa sawit di perusahaan perkebunan dalam skala luas.
Penyakit yang ditemukan oleh penulis selama mengikuti kegiatan PKL yaitu penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense. Pengendalian dengan cara teknis dan kimia yaitu dengan cara jamur Ganoderma boninense diambil di sekeliling batang dan paritan dibuat berbentuk persegi dan bumbun tanaman untuk mengisolasi tanaman terserang serta diberikan bahan aktif Marihat Fungisida.
Upaya preventif penyakit ini dilakukan dengan cara ditanam menggunakan metode big hole. Metode big hole yang biasa disebut di Unit Betung atau hole in hole. Penanaman dengan metode ini adalah dengan lubang tanam dibuat dengan cara membuat lubang di dalam lubang menggunakan ukuran 3 m x 3 m x 0,5 m untuk lubang besar dan ukuran 0,3 m x 0,3 m x 0,3 m untuk lubang kecil.
Kata kunci : big hole, ganoderma, upaya preventif
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | big hole, ganoderma, upaya preventif |
Subjects: | Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Technology and Management of Plantation Production |
Depositing User: | Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan SV IPB |
Date Deposited: | 28 Jul 2021 18:18 |
Last Modified: | 28 Jul 2021 18:18 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/5473 |
Actions (login required)
View Item |