Oktaviani, Nadya (2021) Budidaya Kale (Brassica oleracea var. sabellica) Dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) di BSI Farm Bogor. Project Report. IPB University.
This is the latest version of this item.
Text (cover)
J3W218095-01-Nadya Oktaviani-Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text (ringkasan)
J3W218095-02-Nadya Oktaviani-ringkasan.pdf Download (1MB) |
|
Text (daftarisi)
J3W218095-03-Nadya Oktaviani-daftarisi.pdf Download (1MB) |
|
Text (pendahuluan)
J3W218095-04-Nadya Oktaviani-pendahuluan.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3W218095-05-Nadya Oktaviani-tugasakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kale merupakan tanaman hortikultura yang memiliki tampilan fisik mirip dengan brokoli dan kubis, namun pada daun sejati kale tidak berbentuk kepala. Popularitas tanaman kale di Indonesia masih kurang. Tanaman kale biasanya hanya dipasarkan pada pasar modern karena nilai ekonomisnya yang cukup tinggi. Hingga saat ini, kale lebih banyak diproduksi secara hidroponik oleh petani Indonesia. Petani konvensional masih belum banyak yang membudidayakan tanaman kale akibat benih yang sulit diperoleh dan memiliki harga yang mahal. Produksi tanaman sayur kale yang tergolong dalam tanaman kubis mengalami perkembangan yang fluktuatif cenderung menurun pada tahun 2012 hingga tahun 2015. Menurunnya produksi kale tidak sebanding dengan permintaan yang semakin meningkat setiap harinya. Estimasi pertumbuhan konsumsi sayuran menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata konsumsi per kapita sayuran sebesar 0,7% per tahun, sehingga pada tahun 2050 konsumsi per kapita sayuran diperkirakan akan mencapai 49,63 kg per kapita.
Kegiatan pelaksanaan dimulai dari pengenalan umum perusahaan, sterilisasi alat, pembuatan larutan hara, persemaian benih, penanaman, pemeliharaan tanaman sampai pada pemanenan dan pemasaran. Pertumbuhan tanaman kale lebih baik jika menggunakan greenhouse karena nutrisi yang didapatkan oleh tanaman sudah tercukupi jika dibandingan dengan tanaman kale tanpa greenhouse yang memiliki nutrisi dibawah nilai optimum. Pengembangan masyarakat dilakukan dengan cara mewawancarai ketua kelompok wanita tani mengenai permasalahan yang terjadi di kelompok wanita tani tersebut. Kuisioner diberikan kepada anggota kelompok wanita tani untuk mengukur keberhasilan kegiatan pengembangan masyarakat, selain itu untuk peningkatan produktivitas tanaman budidaya dengan mengaplikasikan MOL (Mikroorganisme Lokal) secara langsung pada tanaman.
Kata kunci: Kale, greenhouse, analisis usahatani, pengembangan masyarakat
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kale, greenhouse, analisis usahatani, pengembangan masyarakat |
Subjects: | Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Production Technology and Development of agricultural communities |
Depositing User: | Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian SV IPB |
Date Deposited: | 22 Jul 2021 08:26 |
Last Modified: | 22 Jul 2021 08:27 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/5181 |
Available Versions of this Item
Actions (login required)
View Item |