Apriliyani, Siska (2020) IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO DI PLTU CIREBON POWER. Project Report. IPB University.
Text (Cover)
J3M117096-01-Siska Apriliyani-cover.pdf Download (1MB) |
|
Text (Ringkasan)
J3M117096-02-Siska Apriliyani-ringkasan.pdf Download (1MB) |
|
Text (Daftar isi)
J3M117096-03-Siska Apriliyani-daftarisi.pdf Download (1MB) |
|
Text (Pendahuluan)
J3M117096-04-Siska Apriliyani-pendahuluan.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3M117096-05-Siska Apriliyani-tugasakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
SISKA APRILIYANI. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko di PLTU Cirebon
Power. Dibimbing oleh IVONE WULANDARI BUDIHARTO
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal mutlak yang
wajib dilakukan oleh perusahaan yang memiliki risiko besar terhadap pekerja atau
karyawan maupun pada perusahaan yang memiliki pekerja lebih dari seratus orang.
Dasar hukum yang mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja tertera pada
UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Analisa tentang kecelakaan dan
risikonya dilakukan atas dasar pengenalan atau identifikasi bahaya di lingkungan
kerja dan pengukuran bahaya ditempat kerja. Secara garis besar terdapat empat
faktor utama yang dapat mempengaruhi kecelakaan kerja yaitu alat-alat mekanik,
lingkungan, dan kepada manusianya sendiri.
Bahaya merupakan situasi yang berpotensi menimbulkan cidera atau
kerusakan pada manusia, bahaya sangat alamiah dan melekat pada zat, sistem, atau
peralatan. Contoh bahaya adalah seperti panas pada api, dingin pada es, bahaya
kecepatan tumbukan pada kendaraan bermotor. Bahaya tidak dapat dihilangkan
tetapi dapat dikendalikan. Potensi bahaya yang selanjutnya dapat disebut hazard
terdapat hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah, di
jalan, maupun ditempat kerja. Apabila hazard tersebut tidak dikendalikan dengan
tepat akan dapat menyebabkan kelelahan sakit, cidera, dan bahkan kecelakaan yang
serius.
Pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) dilaksanakan di PT Cirebon Power
Services di Jalan Raya Cirebon – Tegal Km 8.5 Kanci Kulon, Astanajapura,
Cirebon. Praktik kerja lapang dilakukan selama dua bulan mulai dari 20 Januari
hingga 20 Maret. Metode Pengambilan data yang dilakukan adalah dengan studi
pustaka, pengamatan lapang, wawancara, pengambilan data dan analisis data.
Proses produksi dimulai dari pengangkutan batubara dari tongkang menuju
conveyor menggunakan GTSU (Grab Type Ship Unloader) berikutnya dilakukan
proses reclaimer yaitu dilakukan pemindahan batubara menuju stockpile melalui
conveyor dan melewati TT (Transfer Tower) lalu dikumpulkan pada stock pile,
kemudian batubara diangkut menuju coal silo, setelah itu diteruskan ke pulverizer
batubara dihalusakan agar mudah terbakar kemudian dialirkan menuju furnance
dan akan terjadi pembakaran. Didalam boiler tersebut batubara akan menghasilkan
steam. Steam akan masuk ke turbin dan akan menggerakan generator dan akhirnya
merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan sebesar 23
kV lalu diubah di generator transformer menjadi 150 kV. kemudian di transfer ke
PLN dalam sistem Jawa Madura Bali antara lain gardu Sunyaragi dan gardu Brebes.
Proses identifikasi bahaya adalah proses lanjutan dari identifikasi kegiatan,
pada proses identifikasi bahaya akan dilakukan penjabaran risiko dari setiap
kegiatan yang sudah ditemukan. Adapun aktivitas yang ditemukan terdapat di tiga
area yaitu boiler, cooling tower, dan transformator. Proses analisa risiko dilakukan
setelah identifikasi bahaya, dalam menganalisa risiko suatu aktivitas menggunakan
probability dan severity. PT Cirebon Power Services melakukan perkalian nilai
probability dan severity sehingga didapatkan hasil risk / impact yaitu penilaian
yang menjadi besaran dampak yang ditimbulkan dari setiap pekerjaan
vii
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko di PT Cirebon Power Services
menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control) terdapat beberapa potensi bahaya yang ditemukan selama penulis
melakukan penelitian dan terdapat pada tiga area yaitu boiler, cooling tower, dan
transformator. Aktivitas yang terdapat pada area boiler yaitu pergantian fleksibel
hose mill A, cleaning cool dust pulverizer C, cooling at pulverizer F, Inspeksi pada
mill E, pembersihan debu batubara di area tripper, pemasangan fire box,
penyambungan pipa dengan victaulic, hot work (cutting) chut silo A, pergantian
pipa line tube soot blower, sedangkan aktivitas yang ditemukan di area cooling
tower yaitu penimbangan plat, proteksi plat untuk cooling tower, cleaning bar
screen, dan aktivitas yang terdapat di area transformator yaitu pemasangan
scaffolding dan pergantian isolator.
Kata kunci: boiler, cirebon, hirarc, keselamatan kerja, pltu
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | boiler, cirebon, hirarc, keselamatan kerja, pltu |
Subjects: | Student Project Report |
Divisions: | School of Vocational Studies > Environmental Engineering and Management |
Depositing User: | Teknik dan Manajemen Lingkungan SV IPB |
Date Deposited: | 02 Sep 2020 16:59 |
Last Modified: | 02 Sep 2020 16:59 |
URI: | https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/2530 |
Actions (login required)
View Item |