PEMBENIHAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI PT. MASAMI LAUTAN INDONESIA, BANYUWANGI JAWA TIMUR DAN PEMBESARAN DI INSTALASI BUDIDAYA LAUT (IBL) PRIGI, TRENGGALEK, JAWA TIMUR

Arifah, Nisrina Widyaizzah (2022) PEMBENIHAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI PT. MASAMI LAUTAN INDONESIA, BANYUWANGI JAWA TIMUR DAN PEMBESARAN DI INSTALASI BUDIDAYA LAUT (IBL) PRIGI, TRENGGALEK, JAWA TIMUR. Project Report. IPB University.

[img] Text (cover)
J3H219124 - Nisrina Widyaizzah Arifah - COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text (ringkasan)
J3H219124 - Nisrina Widyaizzah Arifah - RINGKASAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (daftar isi)
J3H219124 - Nisrina Widyaizzah Arifah - DAFTAR ISI.pdf

Download (1MB)
[img] Text (pendahuluan)
J3H219124 - Nisrina Widyaizzah Arifah - PENDAHULUAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tugas Akhir (Full Text))
J3H219124 - Nisrina Widyaizzah Arifah - Full Text Cover PASSWORD.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)
Official URL: https://sv.ipb.ac.id

Abstract

NISRINA WIDYAIZZAH ARIFAH. Pembenihan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Masami Lautan Indonesia, Banyuwangi, Jawa Timur dan Pembesaran di Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur (The Hatchery Whiteleg Shrimp Litopenaeus vannamei at PT. Masami Lautan Indonesia, Banyuwangi, East Java and Grow–out at Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi, Trenggalek, East Java). Dibimbing oleh WIDA LESMANAWATI

Udang merupakan salah satu komoditas budidaya yang bernilai ekonomi tinggi dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan salah satu udang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sebagai komoditi ekspor karena diminati oleh pasar dunia dengan ekspor mencapai 27,4% pada tahun 2020. Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) pembenihan dilaksanakan di PT. Masami Lautan Indonesia, Banyuwangi, Jawa Timur pada tanggal 07 Maret 2022–21 April 2022, serta pembesaran di Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan PKL dilaksanakan secara langsung dengan mengikuti seluruh kegiatan pembenihan dan pembesaran, serta melakukan diskusi dengan pembimbing lapang dan pegawai.
Kegiatan pembenihan udang vaname meliputi pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan dan pemanenan nauplius, pemeliharaan larva, pengelolaan kualitas air, penanggulangan hama dan penyakit, sampling pertumbuhan, pemanenan benur dan kultur pakan alami. Induk yang digunakan oleh PT. Masami Lautan Indonesia merupakan induk udang vaname dari Kona Bay, Marine Resources, Hawaii, USA yang telah melalui pemuliaan di PT. Kona Bay Indonesia dan sudah bersertifikat Specific Pathogen Free (SPF). Induk yang baru didatangkan dipelihara di dalam bak karantina selama 21 hari pada bak karantina berukuran 5,4 m × 5 m × 1,5 m yang terbuat dari beton. Pada hari ke–14 hari dilakukan proses ablasi pada induk betina. Induk udang yang telah selesai melalui masa karantina, dipindahkan menuju bak maturasi berukuran 5,4 m × 5 m × 1,5 m dengan padat tebar induk 90–120 ekor/bak. Induk diberikan pakan berupa cacing laut (Polychetae sp.) 10% dan cumi–cumi (Loligo sp.) 12–14% dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 6 kali sehari.
Induk betina matang gonad akan diamati pada pukul 10.00 WIB. Induk betina matang gonad terlihat dari adanya telur berwarna kecokelatan pada bagian punggung udang (eksoskeleton dorsal) dimulai dari chepalotorax sampai ke telson. Seleksi induk matang gonad (siap kawin) dilakukan setiap hari selama proses produksi, pada pukul 14.00 WIB. Perkawinan terjadi tank induk jantan. Induk betina yang terbuahi akan dipindahkan menuju bak spawning/hatching pada pukul 16.30 WIB. Induk betina yang telah melepaskan telurnya akan dipindahkan kembali ke bak pemeliharaan induk pada pukul 19.00 WIB atau pada pukul 21:00 WIB. Proses penetasan telur akan berlangsung ± 12 jam. Persentase induk yang dibuahi rata–rata 97% fertilization rate (FR) sebesar 80%, hatching rate (HR) sebesar 85% dan survival rate (SR) nauplius sebesar 90%. Distribusi nauplius dilakukan pada stadia N6 untuk stocking dan dijual. Nauplius dijual ke hatchery free market maupun hatchery yang berafiliasi dengan CV. Pasific Harvest seharga Rp80.000,00/kantong dengan kepadatan nauplius antara 50.000–100.000 ekor.
Pemeliharaan larva dilakukan pada bak beton 2,5 m × 6 m × 2 m (30 ton) dan 2,5 m × 10 m × 2 m (50 ton). Pemeliharaan larva dilakukan selama ± 19 hari mulai dari stadia nauplius 6 – post larva (PL) 12. Pakan yang diberikan berupa pakan alami alga (Chaetoceros sp. dan Thalassiosira sp.), Artemia sp., dan pakan buatan. Frekuensi pemberian pakan pada larva dilakukan sebanyak 12 kali. Benur yang dipanen mulai dari PL 8–PL 12 dan dijual dengan harga Rp45,00 serta dilengkapi dengan sertifikat kualitas benur. Pemasaran benur dilakukan ke daerah Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan pembesaran udang vaname meliputi persiapan wadah, pengelolaan kualitas air, penanggulangan hama dan penyakit, sampling dan pemanenan. Kegiatan pembesaran di Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi merupakan kegiatan budidaya udang intensif berbasis bio–herbal. Benur udang vaname berasal dari PT. Summa Benur, Situbondo stadia PL 8–PL 10 yang dibeli dengan harga Rp48,00. Wadah budidaya udang vaname berupa kolam beton dengan luas 200 m2, 450 m2 dan 800 m2. Persiapan wadah dilakukan dengan cara pencucian wadah, pengapuran, pengisian air, penebaran pupuk organik tebar (POT) dan penebaran pupuk organik cair (POC) air. Selanjutnya dilakukan penebaran benur.
Aklimatisasi dilakukan selama 20–30 menit sebelum penebaran benur. Benur yang akan ditebar akan diberikan bionutren sebanyak 1 mL. Pemberian bionutren berfungsi sebagai disinfektan sekaligus pencegah stres pada benur. Setelah diberikan bionutren, kantong benur didiamkan selama ± 1 menit kemudian dilakukan dilakukan penebaran. Padat penebaran benur per kolam sebanyak 150–250 ekor/m2. Pakan yang diberikan merupakan pakan komersil dengan kandungan protein 35% dan telah dilakukan proses fermentasi. Pemberian pakan pada DOC 1–20 dilakukan secara blind feeding, selanjutnya pada DOC 21 hingga panen dilakukan dengan cara demand feeding. Anco pada tambak akan diberikan sebanyak 1–3% dari jumlah pakan yang diberikan. Pengontrolan pakan pada anco dilakukan 2–3 jam setelah pemberian pakan. Food Conversion Ratio (FCR) kegiatan pembesaran udang vaname di IBL Prigi sebesar 1,04.
Pemanenan udang dilakukan sebagai kegiatan akhir dari budidaya pembesaran udang vaname. Pemanenan dilakukan pada pagi hari untuk mempertimbangkan kondisi suhu perairan. Pemanenan yang dilakukan secara parsial, darurat dan total. Pemanenan parsial dilakukan saat bobot udang rata–rata atau ABW sudah mencapai nilai ekonomis dan dipanen sebanyak 20–30% dari jumlah udang. Pemanenan total dilakukan dengan mengambil keseluruhan udang yang dibudidayakan. Sedangkan pemanenan secara darurat dilakukan saat terdapat force majeur, serangan penyakit atau terjadinya kematian massal dan tidak dapat dilakukan tindakan pengendalian. Selanjutnya udang akan dilakukan sortir dan grading kemudian diangkut ke dalam truk. Nilai sintasan pemeliharaan udang vaname hingga DOC 84 di IBL Prigi sebesar 91% dengan tonase total mencapai 14.745 kg yang dijual seharga Rp75.000,00/kg dan size rata–rata 60–80 ekor/kg. Udang dipasarkan ke middleman (tengkulak), processing plant (unit pengolahan udang) dan cold storage di Surabaya, Jawa Timur.

Kata kunci: pembenihan, pembesaran, udang vaname

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Pembenihan, Pembesaran, Udang Vaname
Subjects: Student Project Report
Divisions: School of Vocational Studies > Production Technology and Management of Aquaculture
Depositing User: Nisrina Widyaizzah Arifah
Date Deposited: 11 Nov 2022 08:36
Last Modified: 11 Nov 2022 08:36
URI: https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/12234

Actions (login required)

View Item View Item