Analisis Komposisi Hidrokarbon Bahan Bakar Minyak Menggunakan Kromatografi Gas

Hidayanti, Yurike Febrilian (2022) Analisis Komposisi Hidrokarbon Bahan Bakar Minyak Menggunakan Kromatografi Gas. Project Report. IPB University.

[img] Text (Cover)
J3L219205_01_YURIKE_COVER.pdf

Download (944kB)
[img] Text (Ringkasan)
J3L219205_02_YURIKE_RINGKASAN.pdf

Download (761kB)
[img] Text (Daftar Isi)
J3L219205_03_YURIKE_DAFTAR ISI.pdf

Download (816kB)
[img] Text (Pendahuluan)
J3L219205_04_YURIKE_PENDAHULUAN.pdf

Download (826kB)
[img] Text (Tugas Akhir (full text))
J3L219205_05_YURIKE_TUGAS AKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: https://sv.ipb.ac.id

Abstract

Bahan bakar minyak adalah jenis bahan bakar yang dihasilkan dari
pengilangan minyak bumi. Minyak Bumi merupakan sumber daya alam yang
berasal dari dalam bumi berbentuk cair digunakan sebagai bahan bakar. Secara
kimiawi minyak bumi terdiri dari senyawa dengan unsur utama atom hidrogen dan
karbon, sehingga disebut juga senyawa hidrokarbon. Minyak bumi juga tersusun
oleh beberapa unsur lain seperti belerang, nitrogen, oksigen, dan sedikit komponen
yang mengandung logam. Komposisi hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi
dapat dianalisis menggunakan Kromatografi Gas dengan detektor FID (Flame
Ionization Detector). Pada praktik lapangan, penentuan komponen hidrokarbon
menggunakan metode ASTM D2887A M. Penentuan kuantitatif dilakukan dengan
menghitung %berat, %volume, dan %mol. Sampel terdiri dari bensin, minyak
diesel, minyak tanah, minyak solar, dan minyak bakar.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak bumi memiliki
komposisi hidrokarbon yang berbeda. Komposisi hidrokarbon sampel bensin ada
pada kisaran panjang rantai C3 hingga C29, sementara minyak tanah C5 - C24,
minyak solar C5 - C37, minyak diesel C6 - C39, dan minyak bakar C6 - C-38.
Jumlah total komponen n-parafin dan non n-parafin tertinggi pada tiap fraksi
minyak bumi berada pada panjang rantai karbon berbeda. Sampel bensin dan
minyak tanah menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada komposisi hidrokarbon C1-
C10. Nilai persen berat bensin maksimum berada pada 22,24% dan minyak tanah
sebesar 22,44% yaitu pada komponen C7 dan C10. Persen volume sebesar 22,15%
(C7) dan 23,41% (C10). Persen mol 24,37% (C6) dan 23,82% (C10). Sampel solar,
minyak diesel, dan minyak bakar memiliki nilai maksimum persen berat, mol, dan
volume sampel solar sebesar 9,58%, 9,62%, dan 10,09% pada komponenC15.
Sementara minyak diesel sebesar 8,97%, 8,88%, dan 8,79% (C21). Minyak bakar
8,74%, 8,69%, dan 10,49% (C21). Berdasarkan kromatogram yang dihasilkan dari
masing-masing sampel minyak bumi bensin dan minyak tanah tergolong ke dalam
fraksi ringan sedangkansampel minyak solar sampai minyak bakar tergolong ke
dalam fraksi berat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Bahan Bakar, Komposisi Hidrokarbon, Kromatografi gas
Subjects: Student Project Report
Divisions: School of Vocational Studies > Chemical Analysis
Depositing User: Analisis Kimia SV IPB
Date Deposited: 05 Sep 2022 01:43
Last Modified: 05 Sep 2022 01:44
URI: https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/11799

Actions (login required)

View Item View Item